Kamis, 21 Januari 2016

Review Buku : Angels and Demons by Dan Brown


Solid 10 out of 5 stars

*mind blown* *dead*

Membaca kembali  buku ini mengembalikan kembali memori masa masa kuliah saya dulu, di mana berawalnya masa masa saya mulai tertarik membaca buku. Kalo dulu saya disuruh untuk menyebutkan nama penulis, yang saya sebut kalau bukan JK Rowling ya Dan Brown.

Saya akan selalu punya soft spot buat Dan Brown. Karyanyalah yang pertama kali membuat saya terjatuh dalam lembah penuh buku dan kutu kutunya.

Saya tidak peduli dengan orang lain yang menganggap tulisan Dan Brown jelek, kering, kurang riset, atau cari sensasi. Saya  sangat mengagumi Dan Brown. Penulis yang selalu berhasil membuat hati pembaca (setidaknya saya) kebat kebit tidak menentu, mulai dari chater pertama hingga terakhir saking tegangnya menunggu pengungkapan misteri yang siap 'meledakkan' otak pembacanya.

Hmmm tentang buku ini, bagi saya dua kata: plot twist. the plot wist. Oh my god the plot twist. Plot twist buku yang satu ini tetap menjadi salah satu plot twist yang paling bikin saya shock dalam karier membaca saya, benar benar mind blowing. Sampai-sampai saya dulu teriak-teriak telpon teman yang sudah baca bukunya terlebih dahulu hanya untuk memastikan saya lagi baca buku yang sama dengan dia. Oh my god, duniaku bagaikan terguncang waktu itu *lebay*.

Saya tidak mau mengomentari tentang fakta fakta sains dan ajaran agama di dalam buku ini. Dan Brown cukup mumpuni dalam merangkai informasi dalam jalinan jalinan dialog yang tidak monoton dan membosankan. Kita tidak merasa penulis menumpahkan semua info tersebut untuk show off. Justru pembaca sangat menikmati pengetahuan tersebut. Pokoknya saya belajar banyak, dan mulai mencoba untuk berpikir kritis.

Seperti Dumbledore dalam Harry Potter, Robert Langdon menjadi karakter fiksional yang saya harap bisa bertemu dengannya lalu nge-teh berdua di sore hari, berbincang bincang minta petunjuk nomer togel (ehhh). Pokoknya best lah Om Robert. (But I would never imagined Tom Hanks  as Robert Langdon, NO! I refuse.)

Sampai sekarang buku ini adalah top 5 buku favorit saya sepanjang masa. Recommended for everyone.

Selasa, 19 Januari 2016

Review Buku: Throne of Glass by Sarah J Maas

4/5 stars

Seminggu yang lalu saya kapok membaca buku YA dengan PoV dari gadis umur 17an. Ya, saya masih trauma dengan buku Shatter Me-nya Tahereh Mafi.  Tapi sekarang saya menarik ucapan itu kembali. Saya menemukan buku yang lumayan mengembalikan kepercayaan saya. Buku itu adalah Throne of Glass oleh Sarah J Maas. Sudah lama saya ingin membaca buku ini, tapi selalu ragu, karena ekspektasi saya terhadap buku ini sebenarnya cukup rendah. Cover dengan gambar cewek di depannya kadang membuat saya kurang tertarik.

This is a decent read. Sebenarnya tidak ada tentang buku ini yg ground breaking. Tidak ada yang wah. Cuma saya puas dengan eksekusi penulisnya.

Pujian:
1. Buku ini saya katakan cukup seimbang. Dystopian, magic, action, politik, romance dan misteri nya terbagi dengan merata dan membuat saya cukup puas. Hanya saya masih penasaran dengan semua ujian yang harus dilalui oleh Celaena, yang sebagian besar oleh penulis dipercepat atau di-skip begitu saja.
2. Saya senang dengan ketiga karakter utama--kalau Dorian dan Chaol dianggap karakter utama. Banter mereka sangat luwes, lucu dan menggemaskan (???).
3. World building nya walaupun gak terlalu kelihatan tapi menurut saya "aman", gak ada sesuatu yang bikin saya mengerutkan dahi kayak di Divergent.
4. Final battle mengingatkan saya pada Naruto.

Complain:
1. Kok bisa bisanya sih si Nehemiah gak tau kalo lagi ada kompetisi pemilihan Champion raja di Rithford, selama ini dia ngapain aja?
2. Ternyata si Assasin tidak se bad ass yang saya bayangkan. Berkali kali Celaena mendapatkan bantuan dari orang lain. Ini mungkin keputusan penulis untuk membuat karakternya serealistis mungkin, tetapi menurutku ini agak bikin pembaca kecewa.

Dan saya tidak sabar membaca buku selanjutnya. 

Selasa, 19 Mei 2015

Review Buku : 5 cm by Donny Dhirgantoro


5 cm
5 cm by Donny Dhirgantoro
My rating: 3 of 5 stars

Buku motivasi untuk anak gaul Indonesia, andaikan saya bacanya 10 tahun yang lalu buku ini saya kasih lima bintang. Namun, karena akhir akhir ini saya sudah baca buku yang sejenis dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan buku ini, saya kasih tiga bintang.

Isinya ringan dan menghibur. Pesan yang disampaikan juga sangat baik, dengan bahasa yang ringan pasti akan sampai ke pembaca, terutama bagi yang masih remaja.

Saya mau complain sama kutipan lirik lagunya yang menurut saya terlalu banyak dan kebanyakan saya skip saja bacanya. Lagu Indonesia Raya sampe 2 kali dipakai.

Menurut saya karakter tokohnya kurang dalem kali ya, masih mau digali.

View all my reviews

Review Buku : Wonder by R.J. Palacio


WonderWonder by R.J. Palacio
My rating: 5 of 5 stars

5/5 bintang

Buku yang sanggup membuat saya menitikkan air mata sambil tersenyum bahagia saat mencapai lembaran-lembaran akhirnya.

Buku yang bagian awalnya membuat saya sedih tapi kesedihan itu sedikit demi sedikit akhirnya tercuci habis oleh suka cita dengan pencapaian Auggie.

Bagi saya ini adalah cerita yang sederhana namun menyimpan pesan yang sangat dalam.

Terima kasih Goodreads yang telah mempertemukan saya dengan salah satu buku terbaik yang pernah saya baca.

View all my reviews

Review Buku : The Mark of Athena by Rick Riordan


The Mark of Athena (The Heroes of Olympus, #3)The Mark of Athena by Rick Riordan
My rating: 5 of 5 stars

Sebenarnya 4,85 bintang hehehe, adapun catatan saya tentang buku ini adalah sebagai berikut:

- Alur lebih lambat jika dibandingkan buku sebelumnya.

- Ada 3 pasangan yang lagi kasmaran di buku ini dan teenage love affair membuat saya kadang bergidik membacanya. (Berapa kali Annabeth mencium Percy di buku ini?).

- Annabeth dan Leo jadi pemeran utama dan pemain kunci menurut saya.

- Leo still funny and Zhang is so adorable.

- Piper, Jason dan Percy jika dibandingkan dengan yang lain, karakternya kok jadi biasa-biasa saja, tipikal pahlawan, bagi saya tidak ada yang menarik lagi, saya harap ini berubah di buku selanjutnya.

- Seriously Rick Riordan, another cliff-hanger?.

- Oh satu lagi, nama penulis favorite saya *cough*John Green*cough* disebut sekali di dalam buku ini, sempat gak sadar, pas baca ulang eehhh beneran!.

View all my reviews

Review Buku : The Cuckoo's Calling by Robert Galbraith


The Cuckoo's Calling (Cormoran Strike, #1)The Cuckoo's Calling by Robert Galbraith
My rating: 4 of 5 stars

4/5 bintang

Not the best book that I've ever read, but this one is one of my favorite.

Butuh kesabaran tersendiri membaca buku ini. Bayangkan saja, saya sudah sampai di pertengahan tapi ceritanya masih berputar di situ-situ saja. Tidak ada plot twist, tidak ada petualangan mendebarkan, betul-betul tidak ada perkembangan berarti, pokoknya flat. Saya sudah siap-siap untuk give up, tapi Alejandro meyakinkan saya untuk tetap membaca sampai akhir, dan kesabaran saya tidak akan sia-sia.

Akhirnya, saya lanjut, dan mencapai 70% buku akhirnya ada "pencerahan". Kesabaran akhirnya terbayar, dan hasilnya, saya terpukau dengan endingnya, benar-benar tak disangka bahwa pelakunya ternyata yang itu toh, dan semua petunjuk-petunjuk yang dikumpulkan Strike dari awal akhirnya tersusun lengkap seperti puzzle.

Saya sangat salut sama J.K Rowling dengan penokohannya yang sangat solid dan berlapis-lapis, terutama tokoh utama si Cormoran Strike, kita ikut bersimpati dengan keadaannya tapi dia juga bisa bikin jengkel dan kelihatan sangat manusiawi. Pokoknya two thumbs up tante Rowling!

Tapi tetap saja saya tidak suka menunggu sampai akhir untuk mendapatkan keseruan sebuah buku. Dan satu lagi, I want more Robin in the next book.

View all my reviews

Review Buku : Animal Farm by George Orwell


Animal FarmAnimal Farm by George Orwell
My rating: 5 of 5 stars

5/5 bintang

Saya adalah orang yang sangat tidak perduli dan tak mau dipusingkan dengan masalah politik, apalagi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah. Menurut saya politik itu urusan yang ribet dan bukan urusan saya. Tapi Animal Farm adalah buku yang berhasil membuat saya merenung tentang nasib bangsa Indonesia setelah lebih dari setengah abad berhasil memperjuangkan kemerdekaannya, 17 tahun setelah reformasi dan menumbangkan Orde Baru.

Setelah membaca buku ini mari merenung, Apakah kondisi negara kita saat ini bisa disamakan dengan Animal Farm di buku ini?. Kalau kalian di buku ini berperan sebagai apa? Apakah sebagai babi, si kuda, domba, anjing, manusia atau hewan lainnya?

Jangan sampai pemimpin-pemimpin kita sekarang adalah sebenarnya si babi. Babi yang dulunya berjuang melawan penjajah/manusia, karena terlena dengan kekuasaan malah lebih parah perangainya dibandingkan manusia.

Saya sangat merekomendasikan buku ini kepada adik-adik mahasiswa yang sibuk di organisasi dan kritis terhadap kebijakan pemerintah. Walaupun buku ini karangan orang bule dan cukup jadul, tapi sangat relevan untuk dibaca anak muda Indonesia.


NB: dan saya masih nyesek membaca nasib Boxer, he is my favorite.

View all my reviews